Mebraya #4 | Event in NA | Townscript
Mebraya #4 | Event in NA | Townscript

Mebraya #4

Sep 20 '20 | 05:00 PM (SGT)
TS Live

Event Information

Sebelum Bali PKM lagi nih!


Yuk, kita bareng-bareng bangun lagi panggung musik dan seni pertunjukan. Penampilan virtual, tetep ada dong. Kamu bisa bantu tiket Gotong-Royong senilai Rp30.000 dan dapetin 1 link unik untuk nonton siaran langsung.


Tapi tapi tapi, untuk temen-temen yang udah kangen banget ngegigs dan ngumpul-ngumpul, bisa banget nih dateng ke @variancoffee di Perempatan Agung Kerobokan, barengan sama Pasar Banget. Cuma dengan Rp35.000, kamu udah bisa nonton Instant Karma, JAGAJAGA, Shankar, Luciders, Kacak Kicak, dan Talkslow bersama Gilang dari Denpasar Collective! Dapet minum lagi!


Selalu patuhi protokol kesehatan ya, pake masker selama acara. Kalau ga enak badan, nonton virtual aja ya.


__

Terbentuk di lingkungan kecil daerah Gianyar Bali pada akhir Desember 2002, Instant Karma banyak dipengaruhi oleh band metalhardcore seperti Killswitch Engage, Unearth, Snapcase, Morning Again, God Forbid, Poison the Well, Lamb of God, dan Only Attitude Counts. Beranggotakan 5 personil, Andra (bass), Gusde (drum), Dimas (gitar), Aik (gitar), dan Tegar (vokal), Instant Karma mencoba melebur menjadi sebuah musik metalcore ala Instant Karma. Untuk masalah lirik, Instant Karma mengangkat isu seputar lingkungan, pribadi, juga muaknya dogma keyakinan saat ini dilebur menjadi mesiu kata-kata yang siap dibakar. Di tahun 2020, Instant Karma berproses merampungkan album perdananya yang tinggal tahap penggarapan cover album.


Shankar, grup musik yang terbentuk di akhir 2016, terdiri dari Adit (vocal&gitar), Gus Adi (gitar), Aditya Baskara (bass), dan Yoga (drum). Meski mengusung genre Stoner rock, Shankar yang juga memiliki arti pembawa kebahagiaan, terinspirasi dari pemain sitar di era 70an. Setelah melalui perjalanan panjang, pada Maret 2019, Shankar telah resmi merilis mini album perdana mereka berjuful “Under the Human State” via Skullism Records.


Luciders, kuartet heavy rock, beranggotakan Arya Satan (Vokal), Sang Made “Coel” (Gitar), Alit Manuartha (Bass), dan Agus Suryawan (Drum). Terbentuk pada tahun 2015, Luciders lahir dari ramuan riff-riff blues rock dengan sentuhan progressive dan atmosfer gelap.


JAGAJAGA adalah ego dari Pierre Alvian, seseorang yang menjadikan keresahan dan kemarahan sebagai manifestonya dalam bermusik. Meski telah terlibat dalam banyak proyek musik sebelumnya, namun dalam JAGAJAGA-lah ia kian lancang tanpa sungkan menggaungkan benak kesadaran yang selama ini tersemat. JAGAJAGA dipersenjatai irisan sample, synth yang menghantui, dan dengung penuh amarah kala berpapasan dengan monster-monster yang rajin berkeliaran; sembari mencoba untuk mengajak mereka berdansa.

____

Mebraya # 4 stars Instant Karma, JAGAJAGA, Luciders, Shankar, and performances from Kacak Kicak and Talkslow with Gilang from Denpasar Collective.


Formed in a small neighborhood in Gianyar, Bali at the end of December 2002, Instantkarma has been heavily influenced by metal hardcore bands such as Killswitch Engage, Unearth, Snapcase, Morning Again, God Forbid, Poison the Well, Lamb of God, and Only Attitude Counts. With 5 members, Andra (bass), Gusde (drums), Dimas (guitar), Aik (guitar), and Tegar (vocals), Instant Karma tries to merge into Instant Karma-style metalcore music. For their lyrics, Instant Karma raises issues around the environment, personal struggles, as well as the disgust of the dogma of belief, melted into gunpowder of words ready to ignite. In 2020, Instant Karma is in the process of completing its first album, at the stage of making album covers.


Shankar, a music group formed at the end of 2016, consists of Adit (vocals & guitar), Gus Adi (guitar), Aditya Baskara (bass), and Yoga (drums). Although carrying the genre of Stoner rock, Shankar, which also has the meaning of bringing happiness, was inspired by the sitar virtuoso in the 70s. After a long journey, in March 2019, Shankar has officially released their debut mini-album entitled “Under the Human State” via Skullism Records.


Luciders, a heavy rock quartet, consists of Arya Satan (vocals), Sang Made “Coel” (guitar), Alit Manuartha (Bass), and Agus Suryawan (drums). Formed in 2015, Luciders was born from a mixture of blues rock riffs with a touch of progressive and dark atmosphere.


JAGAJAGA is the alter ego of Pierre Alvian, whose head works as a vessel for beautifully terrible things, manifesting his anxiety and anger into his music. Although he has been involved in several music projects before, through JAGAJAGA he is able to echo his conscious mind freely, presumptuously, and without hesitation. JAGAJAGA is armored with sample slices, haunting synths, and angry feedbacks; to let you catch a glimpse of the wandering monsters while persuading them to dance too.

Venue

This event is hosted onTS Live
Experience this event using our virtual platform with world class streaming features. No need to install any app, join event using the link on your ticket.
Mebraya Virtual Performance cover image
Mebraya Virtual Performance profile image
Mebraya Virtual Performance
Joined on Jun 25, 2020
About
wadah bagi publik untuk menyediakan panggung musik dan seni pertunjukan di Bali di era corona dan New Normal
Have a question?
Send your queries to the event organizer
Mebraya Virtual Performance profile image
CONTACT ORGANIZER
EVENT HAS ENDED
VIEW SIMILAR EVENTS
Have a question?
Send your queries to the event organizer
Mebraya Virtual Performance profile image
CONTACT ORGANIZER
Host Virtual Events with
Townhall
Learn More TsLive Learn more